Review Novel Winter in Tokyo

Review Novel Winter in Tokyo by Ilana Tan
Ulasan Novel trend Dingin di Tokyo oleh Ilana Tan
201undefinedundefined
Diposting oleh Unknown dengan tidak terdapat komentar
ciriidentitas kitab :
Judul: Winter in Tokyo
Seri: Seri animo #tiga
Pengarang: Ilana Tan
Publikasi: Cetakan Kesembilan – Maret 2010
Tebal : 313 halaman
Novel ini menceritakan romansa seorang gadis (Indonesia – Jepang) bernama Ishida Keiko dengan Kazuto.
Keiko Chan, yang bekerja pada perpustakaan umum pada Shinjuku serta tinggal di galat satu apartemen sederhana pada sentra kota Tokyo, terobsesi dengan cinta pertamanya, Kitano Akira. Keiko berharap suatu hari nanti dia akan bertemu menggunakan Akira serta menyadari cintanya yang tersembunyi.
Suatu hari, apartemen Keiko kedatangan penghuni baru, seseorang laki-laki bernama Nishimura Kazuto, yang menempati apartemen 201. Kazuto pulang ke Tokyo, setelah 10 tahun tinggal pada New York, Amerika perkumpulan, bersama orang tuanya. Kembalinya Kazuto ke Tokyo karena ingin kabur berasal ingatannya ihwal gadis yg dicintainya, yg menikah menggunakan sahabatnya sendiri.
Akhirnya terjalin kemesraan diantara keduanya, waktu Kazuto berencana mengungkapkan perasaannya kepada Keiko, sekembalinya berasal liburan tahun baru pada Kyoto, tempat tinggal orang tua Keiko. Kazuto mengalami gegar otak karena dipukuli oleh sejumlah preman, melupakan seluruh yg terjadi selama berada di Tokyo.
Kazuto melupakan perasaannya pada Keiko, terutama selesainya dia mengetahui bahwa Keiko sudah bertemu menggunakan cinta pertamanya, Kitano Akira, yang sudah menjadi dokter serta penghasil kelas Kazuto di tahun-tahun pertamanya. Kedatangan Yuri Iwamoto, gadis yang mencintai Kazuto, turut membenamkan perasaan Keiko pada Kazuto. Apalagi kedatangan Yuri ke Tokyo, bukan hanya urusan pekerjaan akan tetapi juga meminta Kazuto kembali ke New York, bersamanya Slot Gacor Gampang Menang.
Ketika itulah Keiko menyadari bagaimana perasaannya terhadap Kazuto. beliau merasa sangat tersesat. dan sangat sakit hati saat Yuri tiba ke Jepang. akan tetapi perasaan tidak mampu berbohong. Meski melupakan kenangannya menggunakan Keiko, Kazuto tetap jatuh ke dalam jebakan cinta yg sama. beliau sekali lagi jatuh cinta dengan Keiko. tetapi, Kazuto tidak bisa berkutik ketika hubungan Keiko menggunakan Kitano Akira semakin mesra. Semuanya terasa begitu galat. Bagaimana takdir mampu mempermainkan mereka sedemikian rupa?
Ulasan Saya :
Pada demam isu Dingin pada Tokyo, ceritanya berlatar di Tokyo. Sama mirip Summer in Seoul, tokoh perempuannya dirancang sebagai gadis blasteran Indonesia (mungkin hal yang sama jua terjadi pada Autumn in Paris). Winter in Tokyo memakai sudut pandang pengarang menjadi orang ketiga mirip novel Summer in Seoul. Setiap karakter memiliki pemikirannya sendiri. Istilahnya, apa itu. aku sendiri tidak tahu tentang kata mirip ini.
Setiap tokoh diberi kesempatan buat menyampaikan pemikirannya tetapi Ilana Tan tetap memakai sudut pandang pengarang menjadi orang ketiga. Gaya bahasa Ilana Tan di Winter in Tokyo mirip novel terjemahan. kata dan kalimat mentah artinya tipikal novel terjemahan. akan tetapi, alurnya cantik diikuti. ilham ceritanya menarik. Pengaturan lain dari produk baru sebagian besar negara. dan aku sekali lagi jatuh cinta menggunakan karya Ilana Tan. dan lebih asal itu, saya suka bercerita menggunakan kalimat terstruktur standar. Entah mengapa, meski aku juga menikmati Teen-lit, saya agak kurang sreg dengan gaya bahasanya tanpa EYD. Poin plus buat Ilana Tan berasal aku .
Tetapi tak mampu dipungkiri, penokohan Ilana Tan pada Winter in Tokyo kali ini, meskipun lebih baik asal penokohan Summer in Seoul, berdasarkan saya masih kurang kuat. Karakter seorang Keiko yg memiliki imajinasi berlebihan hingga mengakibatkan kecemasan yang kuat, namun selain itu saya merasa seluruh karakternya seperti akan tetapi tidak sama. Hanya. Tidak terdapat yang tinggal pada hati.
Profil Kazuto – asal segi fisik – jua tidak jelas, seberapa tinggi, warna kulitnya, fisiknya (apakah wajahnya, berlesung pipit, ganteng , bermata coklat, dll) tak mendeskripsikan menggunakan baik Tan Ilana. Begitu juga dengan penggambaran sisi fisik karakter lainnya. Memang Ilana Tan menyampaikan ilustrasi wacana rona rambut, mata lebar, serta sebagainya, namun saya merasa masih mengambang (maksudnya kurang bertenaga serta tidak berkesan). Jadi saya hanya melihat cetakan abu-abu kurang jelas di gambar karakter lain selain Keiko. Hanya sederet nama serta sosok yg buram saja. namun lebih dari itu, Ilana bisa menggiring para pembacanya buat membaca tulisannya hingga akhir cerita yg tidak terduga. Narasi tentang lokasi cerita jua menarik, sehingga pembaca setidaknya bisa mengetahui irama kehidupan rakyat pada Tokyo.